Senin, 20/4/2009 | 11:16 WIB
KOMPAS.com - Karena Anda masih berstatus karyawan di sebuah perusahaan, Anda ingin mencoba membangun usaha sampingan melalui internet. Anda yakin sistem bisnis seperti ini akan cukup berhasil, toh Anda sendiri kerap bertransaksi secara
online. Contohnya saat membeli tiket pesawat, membeli ponsel atau peralatan elektronik lain, bahkan memesan
cake pun Anda lakukan melalui situs yang disediakan.
Ada alasan mengapa Anda harus mulai melirik bisnis
online saat ini. "Saya melihat ada potensi besar di situ. Bayangkan, ada 50 juta
internet user di Indoensia. Jumlah orang yang bergaji Rp 3 juta ke atas ada sekitar 50%, dan yang bergaji Rp 7 juta sekitar 20%. Sedangkan tiak semua orang yang nonton TV adalah potential user," demikian ungkap Iim Fahima, pendiri dan direktur Virus Communication, sebuah bisnis jasa konsultasi
marketing dan komunikasi
online, dalam seminar Sukses Wirausaha yang diselenggarakan majalah
Femina di Balai Kartini, Sabtu (18/4).
Keuntungan yang kita dapatkan dengan berbisnis secara
online antara lain:
1. Menghemat biaya, karena kita tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat, biaya perawatan, dan operasional toko.
2. Dapat memanfaatkan forum, blog, atau situs jejaring sosial untuk membangun
awareness produk kita lebih cepat, dengan biaya yang jauh lebih ekonomis.
3. Dapat menjangkau calon pembeli di kota lain.
Namun mekanisme ini tentu juga menuntut konsekuensi strategi komunikasi yang cerdas, konsisten, dan
action yang tepat. Yang membuat seseorang mau membeli produk kita di
online adalah
kepercayaan. Untuk membangun kepercayaan calon pembeli, Anda harus membawa identitas yang konsisten. Berikan informasi yang jelas, seperti apa dan siapa Anda, cantumkan email, nomor telepon, berikut alamat lengkap (bila perlu, cantumkan foto Anda). Untuk menambah poin plus, sediakan kolom untuk testimoni pelanggan.
Untuk mulai membangun bisnis
online, Anda harus melakukan riset untuk memahami
insight konsumen
online secara general, dan memahami
insight target audience Anda.
Insight mengenai
target audience misalnya:
1. Pembeli
fashion untuk dipakai sendiri cenderung ingin melihat dan mencoba dulu sebelum membeli. Berikan fasilitas "lihat dulu-kalo cocok beli", dan kenakan biaya antar-tunggu.
2. Pembeli buku cenderung membeli buku yang serupa. Kirimkan informasi via email ke pembeli setiap ada buku serupa yang terbit.
3. Orang yang membeli bunga atau kado, biasanya selalu memerlukan bungkus yang cantik dan kartu ucapan. Berikan bungkus cantik, kartu ucapan gratis (berikut pilihan kata-katanya) yang bisa dilihat di
online.
Lalu apa yang dicari dan dibutuhkan orang? Anda bisa mengetahuinya dengan cara:
1. Ketikkan "google adwords" pada mesin pencari Anda, atau langsung mengetik adwords.google.com pada URL.
2. Klik pada pilihan
[Keyword Tool]. Klik pada pilihan
[Descriptive words or phrases] di sebelah kiri, lalu ketik kata kunci yang Anda inginkan, misalnya "
fashion". Lalu klik
[Get Keyword Ideas].
3. Anda akan melihat berapa banyak jumlah orang yang mencari produk "
fashion" melalui Google.
4. Lakukan hal ini dengan kata kunci yang lebih spesifik, misalnya "busana muslimah". Lihat hasilnya.
Mekanisme pembelian dan pembayaran
Iim juga memberikan sejumlah tip penting seputar cara membangun dan memasarkan bisnis
online. Yang pertama, "Hiduplah dengan
online behaviour, karena bisnis dimana pun menuntut perilaku sesuai bidang yang kita pilih," ujar perempuan berusia 31 tahun ini.
Ini tip yang lain:
1.
Berikan respons yang cepat.
Online adalah medium yang dinamis, karena itu berikan respons saat itu juga terhadap pembelian, pertanyaan, hingga komplain konsumen. Untuk dapat memberikan respons yang cepat, tentunya Anda harus selalu memonitor
website Anda setiap detik.
2.
Buat proses pembelian yang sederhana.
Dalam
online, semakin sederhana prosesnya, semakin besar kemungkinan terjadinya pembelian. Tidak perlu mengharuskan calon pembeli menjadi
member, menyebutkan nomor KTP dan nomor kartu kredit (tidak semua orang yang sedang menghadapi komputer membawa kartu kredit, bukan?). Apalagi memakai sistem
cart seperti di
website asing.
3.
Cara membayar yang mudah.
Di Indonesia, cara yang paling familiar bagi kita adalah membayar saat barang diterima (cash on delivery), atau transfer melalui bank. Minta pembeli mengirimkan bukti transfer sebelum mengirimkan barang. Meminta pembeli membayar melalui kartu kredit atau Paypal hanya akan merepotkan Anda.
4.
Berikan sesuai janji.
Dalam hal pengiriman barang, misalnya, barang yang dikirim harus sesuai yang diperlihatkan di website, dan mengirim tepat waktu. Sekali Anda mengirim barang sesuai janji, selanjutnya konsumen akan datang membeli lagi (bahkan sambil mengajak teman yang lain).
Dalam bisnis
online, selalu ada kemungkinan pembeli yang tidak membayar, atau coba-coba menipu. Namun bagi Iim, hal ini tak perlu diresahkan. "Sebagai
entrepreneur, kita harus berani mengambil risiko. Mungkin ada juga yang tidak mau membayar, namun tidak banyak kok jumlahnya. Anda juga bisa memberikan fasilitas 'lihat barang dulu, kalau tidak cocok boleh dikembalikan'. Berapa sih, paling Rp 20.000,- (ongkos kirimnya)," jelas finalis International Young Creative Entrepreneur of the Year 2008 yang diselenggarakan British Council ini.
Pendek kata, semua orang bisa mulai berbisnis via
online. Manfaatkan fasilitas gratis seperti Facebook untuk melakukan promosi secara cepat tanpa tambahan biaya!